Jumat, 14 September 2012

[un]affair, Kekasihku dan Rumah Impian, review Sutaryono Djohar



[un]affair
Pengarang: Yudhi Herwibowo
Penerbit: Katta
ISBN: 978-979-1032-78-0
172 halaman
2010


Kekasih hatiku, semenjak bertemu dirimu, kini perubahan besar telah terjadi dan sedang berjalan, saat sebuah komitmen dibangun bersama, tatkala asmaradahana melanda. Sebuah rencana luhur untuk dapat mewujudkan cita-cita sebuah rumah mungil dengan disain dan asesoris sesuai dengan keinginan kita.

Penuh percaya diri bahwasanya kita dapat bersatu dengan segala perbedaan yang ada, dan kita nyaman tanpa ada prahara. Komitmen yang terbangun bersama, bahwa kehidupan yang nyata dijalani dengan tulus ikhlas cinta dan kasih kita. Dasar dari Ketulusan tanpa memandang semua perbedaan, bahkan perbedaan itu menjadi sebuah sinergi, saling melengkapi.

Kekasih pujaan jiwaku, engkau telah berusaha keras dan pintar untuk dapat memahami komitmen itu, walau dirimu harus mengubah kebiasaan yang selama ini dijalani, serta engkau mengorbankan ego untuk dapat selaras dan nyaman untuk cita-cita luhur itu.

Sebuah novel fiksi karya mas Yudhi Herwibowo, menuangkan kisah romansa seorang lelaki yang melihat cinta kasih dengan caranya sendiri. Serta merenung untuk dapat memaknai dan memahami cinta.

Cintaku terpaut di kota ini, sesaat setelah melihat sosok perempuan yang membuat terpesona, walau tak dapat aku katakan, kusadari cinta itu memang unik dan tidak dapat di telaah dengan logika, Cinta adalah anugerah dari sang pencipta yang tak dapat ditolak atau di ingkari.

Salah satu tanda cinta adalah saat jantung berdebar dan berdegub kencang saat melihat seorang wanita yang menjadi pujaan jiwanya.
Tak dapat dipungkiri setiap orang dapat jatuh cinta kapan saja, sebab cinta datang dan pergi seperti angin, tak dapat dikendalikan atau direkayasa.

Seperti alam mengajarkan kepada diri kita bahwa semua terdapat keseimbangan di mana selalu berpasangan, dan semua itu hanya ada sekat tipis yang membatasi. Ketika anugerah yang diberikan tidak di ambil maka anugerah itu kan hilang tuk selamanya.

Saat anugerah itu diterima dengan narimo lan legowo akan menjadikan sebuah makna yang sangat mendasar bahwa pada dasarnya manusia  hanya dapat menerima anugerah itu tanpa mesti berhitung dan merasa kurang.

Makna cinta yang dapat diterjemahkan dengan berbagai cara, dan ketika seseorang mencintai maka ia kan ikhlas menerima, dengan rasa, kadang silih berganti, dari rasa kesal, sayang , kangen dan sejenisnya.

Mencintai seseorang merupakan saat terindah yang dapat di rasakan dan dikenang hingga akhir hayat nanti.

Kehidupan merupakan proses dan proses itu menghasilkan sebuah makna dan arti bagi yang menjalani serta yang dapat mengambil makna positif buat hidup kini dan kelak nanti.


Kekasih pujaan jiwaku, ada kegalauan di hatimu, saat engkau mendapati apa yang sedang terjadi terhadap satu-satunya harapan hidupmu, namun rasa itu benar adanya jika kekhawatiran orang tua adalah saat ia mesti mengalami hari tua tanpa siapa-siapa, namun perlu engkau ketahui kekasih hatiku, bahwa cinta tulusmu, telah engkau torehkan semenjak saat kita saling menyayangi, itu lebih dari segalanya, sebab ada pepatah, kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan(masa) namun kasih sayang anak sepanjang galah.

Pepatah itu sudah menimpaku kekasih hatiku, namun aku mencoba untuk Ikhlas dalam arti sesungguhnya ikhlas bukan hanya sebatas ucapan namun aku terima dengan segenap jiwaku.

Dan harapan ku semoga kekasih hatiku kan dapat menelaah apa yang sedang menimpa mu, suatu saat dapat memahami apa yang terbaik di belakang  hari, hingga hidup ini Lilo lan legowo.


http://www.facebook.com/notes/sutaryono-djohar/unaffair-kekasihku-dan-rumah-impian/494622727215878

Tidak ada komentar:

Posting Komentar