Senin, 11 November 2013

[un]affair, review The Black in The Book

Dibuka dengan tokoh utama yang mengalami kesialan di hari itu; ban motor bocor, hujan turun deras, dan... adanya undangan yang menantinya di rumah.

Di Kota Sendu, cinta tak seharusnya datang.

Bajja, dengan dua j, bekerja di bagian desain di sebuah perusahaan percetakan. Dia sering berpapasan dengan seorang gadis berambut panjang di rel kereta api. Gadis itu berjalan ke arah datangnya Bajja, begitu juga sebaliknya.

Maka, betapa kagetnya dia ketika menemukan gadis itu ada di kantornya. Arra, dengan dua r, namanya. Dia ingin mencetak sebuah buku untuk seseorang yang teramat penting dan spesial baginya. Kekasihnya. Tentu saja Bajja tahu itu, siapa yang tidak mau repot-repot mencetak satu buku dengan harga yang tidak murah kalau bukan untuk orang tercinta?

Mereka tidak begitu mengenal, hanya pernah berjalan bersama sekali setelah tidak sengaja bertemu di kafe; itu juga karena Bajja bersikeras mengantar Arra pulang karena sudah malam. Perjalanan mereka berdua memang lebih banyak diisi keheningan dibandingkan suara, tapi itu sudah cukup bagi Bajja untuk terus mengingatnya.

Sampai suatu malam Arra meneleponnya, mengatakan uangnya habis dan sepatunya membuat kakinya terluka. Dia akan datang ke rumah Bajja.

Arra tertidur di sofa rumah Bajja. Tidurnya terlihat lelap, dan dengan memandangi Arra seperti itu, Bajja bertanya-tanya; apa yang dia rasakan?

Entah mengapa, hanya menatap dirinya saja, sanggup membuat jantungku lebih berdegup.
Selanjutnya Arra selalu datang ke rumahnya dalam waktu yang bisa ditebak. Bisa keesokan harinya, lusa, atau bahkan berminggu-minggu. Tapi Bajja membiarkannya, meskipun pertanyaan-pertanyaannya menggantung di udara ketika mereka duduk berhadapan; Arra di sofa yang bisa membuatnya tertidur, Bajja di seberangnya.

Kenapa Arra melakukan ini? Bukankah dia sudah memiliki kekasih? Di mana kekasihnya? Apakah Arra juga memiliki perasaan khusus untuk Bajja?

Sudah lama buku ini ada di dalam wish-list saya. Beberapa hari (atau minggu?) yang lalu, saya melihat tweet Yudhi Herwibowo yang menawarkan kedua bukunya ([un]affair dan satu lagi saya lupa judulnya) secara gratis dengan syarat untuk di-review. Tentu saja saya tidak mau melewatkan kesempatan ini, saya membalas tweet beliau dan memberikan link blog ini. :)

Dari halaman pertama, bisa dibilang saya sudah jatuh cinta dengan Kota Sendu; kota kecil yang pastinya terlihat cantik bila hujan. Mau tak mau saya membayangkan jalanan di kota itu seperti di jalan Braga.

 
Jalan Braga di malam hari
Saya juga jatuh cinta dengan cara penulis bertutur, menceritakan kisah tentang Bajja dan Arra, suasana di Kota Sendu, perasaan dan apa yang dipikirkan Bajja...

Aku tiba-tiba seperti telah memasuki sebuah ruangan kosong yang telah lama tak lagi kudatangi.Sebuah ruangan sepi yang dipenuhi dengan bayang-bayang tentangnya. Sebuah ruangan sepi yang seakan memutar semua kejadian-kejadian tentangnya. Sebuah ruangan sepi yang juga memantulkan echo-echo suaranya yang tak berkesudahan...
Twist yang diberikan di akhir buku juga cukup untuk membuat saya kaget, bahkan melotot memandangi tulisan-tulisan itu, berharap mata minus ini menipu saya dan saya hanya harus mengerjapkan mata untuk bisa membaca yang sebenarnya. Sayangnya, berapa kali pun saya mengedip-ngedipkan mata (dan menggosok kacamata), tetap saja tulisannya tidak berubah. Berarti mata saya memang tidak menipu.

Oh ya, saya sebenarnya kurang sreg dengan penggunaan kata engkau yang sering digunakan Arra dan Bajja. Oke, percakapan antara tokoh-tokoh memang menggunakan kata formal, tapi, ayolah. Kenapa tidak menggunakan kau saja?

Lalu, saya baru tahu ini novel roman penulis yang pertama. Hahaha, overall, saya memang suka buku ini, yang habis dibaca dalam waktu kurang lebih 4 jam. Saya mau coba novel Yudhi Herwibowo yang lain, deh. ^^

3.5/5

Judul: [un]affair
Penulis: Yudhi Herwibowo
Penerbit: Penerbit Katta
172 halaman, paperback
ISBN 978979103278


http://theblackinthebooks.blogspot.com/2013/06/unaffair.html

Jumat, 02 Agustus 2013

[Un]affair a novel by Yudhi Herwibowo, repiu di Elya Resha's Blog

Sekarang aku akan mereview tentang novel seorang temanku.. Yudhi Herwibowo

Terkadang aku lupa kalau dia adalah penulis, karena tulisan di pesannya selalu kacau, terlalu sering bercanda dan mungkin aku tidak percaya kalau dia sudah menerbitkan 29buku !!! Bagaimana bisa dia menulis sebagus itu (dalam hati mengumpat)..  Well, info aja dia lulusan arsitektur UNS yg mungkin mahasiswa "salah jurusan" karena passionnya ada di menulis..


Tapi itulah kenyataan, oke Mr. Penulis.. Ini review pertamaku ttg bukumu :) walo mungkin agak telat. ato mungkin telat banget hehe
dan maaf kalo hasilnya tak sebaik hasil review teman-temanmu hehe..







[Un]affair



Pertama kali lihat buku ini yang aku beli di Toko Gunung Agung Citraland, aku langsung tertarik membelinya. Sebenarnya sudah lama sejak buku itu terbit, dan aku baru sempat berkunjung ke toko buku, dan membeli buku (un) affair itu. Dan baru punya duit juga sih.. :p
Sampul yg simpel. Mungkin terlihat kurang "heboh" dibanding cover2 novel yg ada di sampingnya. Teringat aku sama buku dia yg pertama aku baca, novel gokilnya yg ke 4. "Gokil Van Ngekos" sampulnya cenderung ALAY.. Beda dengan novel dia yang ini... Mungkin sesuai dengan judulnya. (Un)affair. Dikota sendu cinta tidak seharusnya datang.....
Mari kita buka buku ini.. .
Dibagian Daftar Isi dari buku ini sudah membuatku berdecak ngeri kagum.. Bahasanya itu lho!! Penulis banget.. Contohnya misalnya
"hanya sebuah kata saja, dapat membuat otakku bergerak merangkai bayangan seorang perempuan jelita di pelupukku" 
"Udara ini dipenuhi zat-zat untuk melupakan seseorang" 
Dan sebagainya.. 
Hmm, Kamu hebat, penulis .. 
Bahasanya indah, namun ringan, sehingga mudah bagiku untuk memasuki tulisanmu
Novel ini dibuka dengan sebuah prolog. Diceritakan sebuah kejadian yang tak tahu siapa yang mengalami kejadian tersebut.
Sosok tokoh utama baru dijelaskan di bagian kedua dari novel ini..
Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama atau aku-an. Dengan aku sebagai Bajja.. Tokoh utama dari buku ini.. Bajja adalah seorang designer disebuah kantor desain grafis.. Penulis menceritakan tentang sosok Bajja dengan sangat detail, dengan pemilihan kalimat-kalimat yang tepat sehingga membuat aku terasa ikut menyatu dalam cerita, dengan imajinasi yang menari-nari membayangkan sosok seorang Bajja. Bagaimana tampangnya? Bagaimana cara berjalannya. Semuanya menari dalam imajinasiku.
Lalu kemudian muncul sosok arra.. Arra wanita yg dilihat oleh Bajja, walau hanya sekilas tapi Bajja trs memikirkan wanita itu. 1bulan setelah kejadian berpapasan dengan wanita itu. Tiba-tiba Bajja shock, karena wanita itu (arra) terlihat di kantor desain grafisnya. Ia akan membuat buku untuk ulang tahun pacarnya. Ia membuat buku ttg perjalanan cintanya tentang pacarnya. Hal ini membuat bajja galau juga. Tapi bajja tetap berusaha kuat....(•̀_•́)ง
Arra yang ada di imajinasiku, adalah sesosok wanita yang lembut, dia seperti mempunyai sebuah masalah yang ia pendam sendiri dalam hatinya. Atau mungkin inilah sosok wanita penggalauan sejati. Mungkin dia punya akun facebook yg berisikan status-status galau, dengan akun yang berama Arra Tak Ingin Dicakiti.. Hmm mungkin, entahlah ..
Hubungan Bajja dan Arra semakin dekat. Ditambah Arra sering berkunjung ke rumah Bajja, disaat Arra sedang galau, ia akan berkunjung ke rumah Bajja..meluapkan semua disana. Setelah ia tenang, ia pergi. Meninggalkan Bajja yang tiap hari memikirkannya. Dan ia akan datang lagi ketika hatinya sedang kelabu. Lama-kelamaan, wanita itu jadi terbiasa untuk berkunjung ke rumah Bajja. Ia sering rela menunggu didepan rumah Bajja sampai Bajja pulang. Lalu agar Arra tidak menunggu terlalu lama di halaman rumah, Bajja akhirnya memberikan kunci rumahnya kepada Arra. Sehingga arra tak perlu lagi menunggu Bajja dihalaman rumahnya ketika Bajja belum pulang..
Hmmm, Dan yg aku suka... Novel ini menggunakan kata "engkau" sebagai pengganti kata 'kamu'.. 
Misalnya " ah engkau ini....."
Ini yg membuat buku ini terasa manis dibaca... :)
Oke, back to the story... Ceritanya blm selesai..ini masi setengah cerita.. 
Masih ada Canta, mantan kekasih Bajja yg kembali.. Lalu ada arra yg tak jadi menikah & lalu mencari Bajja kembali.. Dan masih banyak.. Tapi tak enak rasanya kalau menceritakan smua disini...
Secara keseluruhan..Cerita dari novel ini terasa sangat manis.. Membuat seorang menjadi ingin jatuh cinta..  Well, Mr. Penulis.. Aku menikmati (un)affairmu.. Aku memacarinya semalam & perasaan puas ketika selesai membacanya :)
Regard.
Pembaca [Un]affair-mu

http://elyaresha.blogspot.com/2013/07/unaffair-novel-by-yudhi-herwibowo.html