Rabu, 26 September 2012

Review [un}affair oleh Luckty Giyan Sukarno


Pertemuan itu sebenarnya mudah saja, kita yang membuatnya menjadi rumit. (70)

Kadang sesuatu yang ada di sekitar kita, akan kita bentuk seperti diri kita. (hlm. 144)

Cinta yang tak pernah dimiliki seutuhnya, bertahan lebih lama. (hlm. 148)

Adalah Bajja, bekerja di kantor Vanila Ice Design, di bagian divisi desain. Lelaki penyuka hujan, yang selalu akan membiarkan gerimis menjatuhi tubuhnya tanpa rasa enggan dan berlebih.

Hidup terkadang diikuti masa lalu, begitu pula dengan Bajja. Canta adalah masa lalunya.

Entah mengapa, hanya menatap dirinya saja, sanggup membuat jantungku lebih berdegup. (hlm. 48)

Itulah yang dialami Bajja, di saat perlahan-lahan melupakan masa lalunya, muncullah Arra sebagai persinggahan hatinya. Perempuan yang baru saja dikenalnya, namun langsung bisa membuka pintu rasa yang sudah dikuncinya rapat-rapat. Semesta berkonspirasi mempertemukan mereka. Arra, yang kali pertama Bajja lihat di stasiun kereta, ternyata menjadi klien di tempatnya bekerja. Arra ingin menerbitkan buku dengan bantuan desain dan cetak di kantor Bajja.

Aku selalu yakin bila orang yang kelak bersama kita sepanjang usia selalu berasal dari golongan yang sama seperti kita. Maka itu, aku yakin perempuan yang kau pilih..pastilah sebaik dirimu. (hlm. 154)

Engkau bagai angin yang selalu terbang entah ke mana. Aku tak bisa menebak kapan engkau datang… (hlm. 158)

Sofa yang ditampilkan mendominasi cover buku ini sangat merepresentasikan.kehidupan Bajja. Siapa saja bisa memasuki hatinya, seperti halnya sebuah sofa yang bisa dinikmati siapa saja yang ingin singgah, sekedar merebahkan badan untuk menghilangkan rasa lelah atau hanya sekedar untuk minum teh sambil menatap layar kaca.

Aku hanya seorang manusia di antara bentangan perasaan. Terlalu kecil. Terlalu lemah. Jadi bagaimana bisa aku memilih, bila hati yang kemudian memutuskan? (hlm. 64)

Buku yang saya baca di sela-sela #karantina ini memang ringan untuk dibaca. Beberapa teman #karantina juga tertarik membaca buku ini, bahkan ada yang mencatat kalimat dalam buku ini untuk dijadikan status :D

Bahasanya yang mengalir dan mengena. Meskipun dalam percakapan menggunakan tata bahasa yang baku, saya justru menikmatinya. Percakapan monolog dengan Bajja sebagai tokoh ‘aku’, merasuk ke pembaca. Seolah-olah kita merasakan apa yang dialami toko ‘aku’. Sudah lama tidak membaca buku berbentuk novel dengan tatanan bahasa yang baik seperti ini.

Ada kalanya sebuah film hanya sekadar bentuk pengulangan dari sebuah kejadian yang mungkin saja terlewati. (hlm. 82)

Kenapa sebuah lagu sendu mampu mempermainkan perasaan kita sebegitu rupa? (hlm. 107)

Bila bumi tak berotasi mengelilingi matahari, tentu sangat beruntung orang-orang yang ada dalam waktu sunset. Mereka akan terus mendapati sunset yang indah. (hlm. 125)

Sekilas saat membaca awalnya, menerka-nerka bahwa ini adalah cerita cinta antara tiga hati yang harus memilih dan dipilih. Endingnya bener-bener gak disangka. Ternyataaa… jreng-jreng…baca sendiriii.. (◕‿-)

Kita bagai kupu-kupu…
Aku kupu-kupu dengan sepasang sayap yang rapuh
Berharap engkau terus mengiringiku terbang
Menjaga sewaktu-waktu aku jatuh (hlm. 85)

Keterangan Buku:
Judul                : [un] affair
Penulis              : Yudhi Herwibowo
Editor               : Anton WP
Desain cover    : desaincoverok.com
Penerbit            : Katta
Tebal                : 172 hlm.
Terbit               : 2012
ISBN               : 978-979-1032-78-0


http://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-unaffair/10151014082782693

Tidak ada komentar:

Posting Komentar